Pengertian Protokol Komunikasi
Protokol adalah bagian yang
penting dalam proses pertukaran informasi antar komputer yang mengatur proses
pertukaran data antar komputer. Teknologi protokol dapat diterapkan pada
perangkat lunak, perangkat keras atau kombinasi dari keduanya. Protokol sangat
berhubungan dengan teknologi informasi dan tidak bisa lepas dari aktivitas di
internet.
Protokol adalah sistem
peraturan yang memungkinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan
data antara dua komputer atau lebih. Aturan ini harus dipenuhi oleh pengirim
dan penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Sederhananya, protokol adalah media yang
digunakan untuk menghubungkan pengirim dan penerima. Protokol dapat diterapkan
pada perangkat keras dan perangkat lunak. Jadi hampir semua komunikasi yang
terjadi pada jaringan komputer pasti melibatkan protokol.
Sebagai contoh, seperti
orang yang mengirimkan email. Email dalam komputer bisa disebut dengan sebuah
data. Sehingga email yang dikirimkan pada seseorang dari komputer satu ke
komputer lain sebenarnya adalah pengiriman data.
Setiap orang mengirimkan email, pasti email
akan melewati beberapa protokol. Semua protokol harus dilalui agar email
bisa keluar dan diterima komputer lain pada jaringan yang sama atau berbeda.
Protokol Komunikasi ?
Protokol komunikasi adalah
sistem aturan yang memungkinkan dua atau lebih entitas dari sistem komunikasi
untuk mengirimkan informasi melalui segala jenis variasi kuantitas fisik. Protokol komunikasi internet diterbitkan
oleh Internet Engineering Task Force (IETF). IEEE menangani jaringan kabel dan
nirkabel dan Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) menangani jenis
lain. ITU-T menangani protokol dan format telekomunikasi untuk jaringan telepon
umum (PSTN). Ketika PSTN dan Internet bertemu , standar-standar tersebut juga
didorong menuju konvergensi.
Fungsi Protokol
Protokol memegang peran yang
cukup vital dalam perpindahan data di internet. Secara umum fungsi protokol
adalah untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima agar bisa
berkomunikasi. Secara lebih khusus, berikut ini adalah fungsi-fungsi protokol:
1)
Addressing
Header IP paket mengandung
alamat yang memberikan identifikasi ke komputer pengirim dan penerima. Router
menggunakan informasi ini untuk menuntun setiap paket melewati network
komunikasi dan menghubungkan antara komputer pengirim dan penerima.
2)
Reassembly
Kegunana internet protokol
adalah memastikan pesan dipecah menjadi paket. Hal ini dikarenakan sebagian
besar pesan terlalu besar untuk dimasukan ke dalam satu paket, dan karena paket
tidak dikirimkan dalam urutan yang benar. Paket harus tersusun ulang saat tiba
di penerima.
3)
Timeouts
Setiap IP paket mengandung
self-destructive counter yang membatasi umur dari paket. Jika paket sudah
kadaluarsa, paket dihancurkan sehingga jaringan internet tidak mengalami
overloaded dengan paket yang rusak.
4)
Options
IP terdapat fitur tambahan
yang mengizinkan komputer pengirim untuk memutuskan paket bagian mana yang
didapatkan komputer penerima. Untuk menemukan bagian yang diambil maka perlu
ditambahkan keamanan pada paket.
Jenis-Jenis Protokol
Pada jaringan komputer di
seluruh dunia, ada beberapa jenis protokol yang digunakan untuk berhubungan.
Beberapa jenis protokol yaitu:
- TCP/IP, Transmission Control Protocol (TCP) dan
Internet Protocol (IP) merupakan standar dari komunikasi data yang dipakai oleh
komunitas internet. Standar ini mengatur dalam proses tukar-menukar data atau
informasi dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet.
- User Datagram Protokol (UDP), User Datagram Protocol (UDP) adalah
transport TCP/IP yang dapat mendukung komunikasi yang unreliable, tanpa adanya
koneksi antar host di dalam suatu jaringan.
- Domain Name System (DNS), Domain Name Server (DNS) adalah
distribute database yang dipakai dalam pencarian nama komputer di dalam
jaringan menggunakan TCP/IP. DNS dapat bekerja pada jaringan dengan skala kecil
sampai dengan global. Terkadang DNS juga digunakan pada aplikasi yang terhubung
langsung dengan internet.
- HTTPS, Protokol HTTPS pasti sudah sering Anda
dengar. Kata HTTPS bisa dilihat di browser pada saat mengakses halaman website
yang menggunakan SSL. Apalagi HTTPS sudah banyak digunakan di beberapa website.
- HTTPS berasal dar Hypertext Transfer
Protocol (HTTP) yang merupakan protokol untuk mengatur komunikasi antara
client dan server. Sedangkan HTTPS merupakan versi aman dari HTTP biasa. HTTPS merupakan kombinasi dari
komunikasi HTTP biasa melalui Socket Secure Layer (SSL) atau Transport
Layer Security (TLS), jadi bukan merupakan protokol yang berbeda.
Sehingga, ada dua jenis lapisan enkripsi. Kombinasi
dilakukan untuk menjaga keamanan beberapa serangan pihak ketiga. Biasanya
serangan yang dilakukan adalah menyadap informasi dari komunikasi yang terjadi.
- SSH (Secure Shell), SSH adalah sebuah protocol jaringan yang
memungkinkan terjadinya pertukaran data antara dua komputer dengan aman. Mulai
dari mengirim file, mengendalakan pada jarak yg jauh dan lain sebagainya.
Dibanding dengan Telnet, FT, protokol ini mempunyai tingkat keamanan yang
unggul.
- Telnet (Telecommunication network), Dikembangkan pada 1969, Telnet memiliki
standarisasi sebagai IETF STD 8 yang merupakan standar internet pertama kali.
Protokol ini berjalan pada koneksi Internet atau LAN. Namun sayangnya Telnet
mempunyai keterbatasan keamanan yang masih beresiko.
- OSI Layer, OSI Layer merupakan standar komunikasi yang diterapkan untuk jaringan komputer. Standar ini digunakan untuk menentukan aturan sehingga seluruh alat komunikasi bisa saling terkoneksi melalui jaringan internet. OSI Layer dikembangkan untuk komputer agar dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. Protoko ini digambarkan sebagai informasi dari suatu aplikasi komputer yang berpindah melalui jaringan internet ke komputer yang lainnya. OSI Layer secara konseptual terbagi ke dalam tujuh lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki tugas yang spesifik.
Ketujuh lapisan OSI Layer, adalah sebagai berikut:
1)
Application Layer
Layer OSI ini paling berdekatan dengan end
user. Layer ini bertanggung-jawab atas pertukaran informasi antara program
komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan,
seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
2)
Presentation Layer
Layer OSI ini bertanggung jawab dalam
pengkodean dan konversi data dari application layer. Presentation later
bertanggung jawab untuk memastikan semua data yang berasal dari application
layer dapat dibaca pada sistem lainnya.
3)
Session Layer
Layer OSI ini mempunyai tugas untuk
menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi.
Selain itu layer ini berfungsi untuk membentuk, me-manage, dan memutuskan
session komunikasi antara entitas presentation layer.
4)
Transport Layer
Layer OSI ini bertanggung jawab untuk membagi
data menjadi segmen, menjaga koneksi logika antar terminal, dan menyediakan
penanganan error.
5)
Network Layer
Layer OSI ini bertanggung jawab untuk
menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama
perjalanan, dan menhaga antrian trafik di jaringan.
6)
DataLink Layer
Layer OSI ini mempunyai tugas untuk
menyediakan link untu data dan memaketkannya menjadi frame yang berhubungan
dengan hardware kemudian didistribusikan melalui media.
7)
Physical Layer
Layer OSI yang terakhir ini bertugas untuk
mengirimkan dan menerima data mentah pada media fisik.
Tujuan utama penggunaan OSI
Layer adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap
layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis-jenis
protokol jaringan dan metode transmisi.
TCP/IP merupakan standar
komunikasi data dari komputer satu ke komputer yang lain di dalam jaringan
internet. Protokol ini banyak digunakan oleh komunitas untuk standarisasi komunikasi
yang digunakan.
Protokol ini berupa kumpulan protokol
(protocol suite) atau kumpulan protokol. Jadi protokol ini tidak dapat berdiri
sendiri. Protokol TCP/IP paling banyak digunakan pada saat ini.
Pada TCP/IP terdapat
protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar komputer.
TCP/IP diimplementasikan arsitektur berlapis
yang terdiri dari empat lapis, yaitu: Application Layer, Transport
Layer, Internet Layer, dan Network Access Layer
Istilah Penting di Protokol
Istilah-istilah yang harus
diperhatikan saat berhubungan dengan protokol adalah sebagai berikut:
- Syntax, Merupakan format data atau struktur data
yang sudah diubah bentuknya menjadi kode. Sebagai contoh, sebuah protokol
sederhana akan memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim,
delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya merupakan
informasinya sendiri.
- Semantics, Digunakan untuk mengetahui maksud dari
informasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi
tadi. Semantics bisa diartikan sebagai setiap section bit.
- Timing, Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data. Timing juga digunakan untuk mengetahui karakteristik data harus dikirim dan seberapa cepat data tersebut dikirim.
IP
Address ?
IP Address (internet
protocol address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai
dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer
host dalam jaringan internet. Angka 32 bit digunakan untuk alamat IP Address
versi IPv4 dan angka 128 bit digunakan untuk IP Address versi IPv6 untuk
menunjukkan alamat dari komputer pada jaringan internet berbasis TCP/IP.
IP Address tersebut memiliki identitas
numerik yang akan dilabelkan kepada suatu device seperti komputer, router atau
printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet
protocol sebagai sarana komunikasi.
Fungsi IP Address
IP Address digunakan sebagai alat
identifikasi host atau antarmuka pada jaringan.
Fungsi ini diilustrasikan
seperti nama orang sebagai suatu metode untuk mengenali siapa orang tersebut.
Dalam jaringan komputer pun berlaku hal yang sama yaitu alamat IP Address yang
unik tersebut akan digunakan untuk mengenali sebuah komputer atau device pada
jaringan.
IP Address digunakan sebagai alamat lokasi
jaringan.
Fungsi ini diilustrasikan
seperti alamat rumah kita yang menunjukkan lokasi kita berada. Untuk memudahkan
pengiriman paket data, maka IP Address memuat informasi keberadaannya. Ada rute
yang harus dilalui agar data dapat sampai ke komputer yang dituju.
Jenis IP Address
> IP versi 4 (IPv4)
Internet protocol version 4 atau IPv4 terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Sebagai contoh yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.
Internet protocol version 4 atau IPv4 terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Sebagai contoh yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.
Kelebihan dan Kekurangan IPv4
Kelebihannya, yaitu:
- pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut , melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil.
- tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
Kekurangannya,
yaitu:
- Panjang alamat 32 bit (4 bytes)
- Dikonfigurasi secara manual atau DHCP Ipv4
- Dukungan terhadap Ipsec opsional
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router,menurunkan kinerja router.
- Ipv4 yang hanya memiliki jumlah 32-bit(jumlah total alamat yang dapat di capainya mencapai 4,294,967,296 alamat).
IP versi 6 (IPv6)
IPv6 diciptakan untuk menjawab kekhawatiran
akan kemampuan IPv4 yang hanya menggunakan 32 bit untuk menampung IP Address di
seluruh dunia, semakin banyaknya pengguna jaringan internet dari hari ke hari
di seluruh dunia IPv4 dinilai suatu saat akan mencapai batas maksimum yang
dapat ditampungnya, untuk itulah IPv6 versi 128 bit diciptakan. Dengan
kemampuanya yang jauh lebih besar dari IPv4 dinilai akan mampu menyediakan IP
Address pada seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia yang semakin
hari semakin banyak.
Internet protocol versi 6
atau IPv6 ini terdiri dari 128 bit. IP ini 4 kali dari IPv4, tetapi jumlah host
yang bisa ditampung bukan 4 kali dari 4.294.967.296 melainkan 4.294.967.296
pangkat 4, jadi hasilnya
adalah sebagai berikut 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456.
Kelebihan dan Kekurangan IPv6
Kelebihannya, yaitu:
- IPv6 merupakan solusi bagi keterbatasan alamat IPv4 (32 bit), IPv6 dengan 128 bit memungkinkan pengalamatan yang lebih banyak, yang memungkinkan IP-nisasi berbagai perangkat (PDA, handphone, perangkat rumah tangga, perlengkapan otomotif).
- Aspek keamanan dan kualitas layanan (QoS) yang telah terintegrasi.
- Desain autokonfigurasi IPv6 dan strukturnya yang berhirarki memungkinkan dukungan terhadap komunikasi bergerak tanpa memutuskan komunikasi end-to-end.
- IPv6 memungkinkan komunikasi peer-to-peer tanpa melalui NAT,sehingga memudahkan proses kolaborasi / komunikasi end-to-end: manusia ke manusia, mesin ke mesin, manusia ke mesin dan sebaliknya.
Kekurangannya,
yaitu:
- Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.
Definisi IP Static dan IP Dinamis
IP Static, bersifat tetap dan tidak berubah sampai diubah secara manual oleh ISP atau administrator jaringan. Tidak seperti alamat dinamis, alamat IP statis tidak berubah setiap kali ketika pengguna terhubung ke jaringan atau mengirim pesan. Biasanya ditugaskan ke server, server surat, dll.
Ketika sebuah host dikonfigurasikan dengan alamat IP statis, proses menyertakan workstation pada jaringan menggunakan pengalamatan IP statis dan mengakses elemen jaringan yang diinginkan secara langsung. Pengalamatan IP statis menyediakan akses yang konsisten dan langsung dengan overhead yang dapat diabaikan karena alamat IP terkait tidak pernah berubah.
Keuntungan menggunakan IP statis adalah memberikan waktu henti yang lebih sedikit, tidak seperti IP dinamis yang menghasilkan overhead ketika ditugaskan ke perangkat. Ini juga menyediakan akses jarak jauh, yang berarti pengguna dapat mengakses komputernya sendiri dari lokasi mana pun.
Definisi IP Dynamic, biasanya dikonfigurasi pada perangkat yang menggunakan protokol DHCP, dan sering memperoleh perubahan. Setiap kali pengguna terhubung ke jaringan, IP dinamisnya berubah. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) Server menggunakan sebuah sistem untuk melacak dan mencari informasi alamat IP yang asosiasi dengan elemen jaringan yang aktif. Alat yang digunakan untuk terjemahan dikenal sebagai Domain Name Server (DNS).
DNS menyimpan alamat IP bersama dengan nama domain yang dipetakan untuk mengidentifikasi lokasi yang tepat dari elemen jaringan dan memandu lalu lintas jaringan ke titik yang tepat. Dua protokol DHCP dan DNS digunakan secara luas saat menjelajah internet. Ketika seorang pengguna mencoba untuk terhubung ke jaringan DHCP menyediakan kalian dengan alamat IP dinamis untuk jangka waktu dan ketika pengguna mengetik URL pada bilah alamat browser, server DNS memetakan nama domain ke alamat IP yang diperlukan untuk transmisi halaman web.
Perbedaan IP Static dan IP Dynamic
- IP statis tetap, yang artinya tidak dapat diubah sampai pengguna ingin mengubahnya. Sebaliknya, IP Dinamis sering berubah dan setiap kali pengguna terhubung ke jaringan.
- IP statis dikonfigurasikan oleh ISP (Penyedia Layanan Internet) sementara IP dinamis dapat dikonfigurasi menggunakan DHCP.
- Risiko terkait peretasan situs web besar dalam alamat IP statis karena selalu konstan. Sebaliknya, ada risiko rendah terkait pada alamat IP dinamis.
- Ketika perangkat dikonfigurasi dengan alamat IP statis, itu dapat dilacak. Sedangkan dalam hal alamat IP dinamis, pelacakan perangkat sulit karena alamat IP selalu berubah.
Kelebihan dan Kekurangan IP Static
> Kelebihan IP Static, yaitu:
1. Fix atau Tidak Berubah
Konfigurasi IP Address yang sudah diterapkan secara manual pada komputer, tidak akan pernah berubah selama tidak ada yang merubahnya. Terlebih lagi jika komputer yang kita gunakan memiliki fasilitas semacam printer sharing, maka akan sangat merepotkan bila konfigurasi IP tersebut berubah. Jika KOnfigurasi tetap, akan terasa lebih mudah karena sudah terbiasa dengan satu nomor IP.
2. Stabilitas
Komputer yang disetting secara static tidak mengalami kejadian limited connection. Kondisi ini terjadi jika komputer klien tidak menerima atau mendapatkan konfigurasi IP address dari DHCP server. Kemungkinan terjadi Limited Connection bisa dikarenakan gangguan atau ada masalah pada DHCP server-nya.
3. Untuk Penggunaan Khusus
Cara manual/statik ini bisa diterapkan pada komputer atau perangkat jaringan yang memiliki fungsi dan kegunaan khusus, seperti misalnya server, router, dan perangkat lainnya. Apabila IP address pada server atau router berubah tiba-tiba, maka akan menyebabkan perubahan juga pada sisi klien, seperti misalnya konfigurasi Default Gateway nya.
> Kekurangan IP Static, yaitu:
1. Tidak Fleksibel
Karena desainnya, alamat IP ini mudah menjadi usang dengan cepat. Meskipun benar bahwa pengaturan server dapat ditransfer dari satu perangkat ke perangkat lainnya, itu masih merupakan proses yang kompleks. Dan itu berarti pengguna VPN harus berurusan dengan banyak downtime.
2. Hampir Tidak Menawarkan Solusi
Alamat IP statis normal tidak dapat diubah. Yah, bayangkan saja jika ip yang dilarang di situs web tertentu. Kalian pada dasarnya akan terjebak dengan alamat IP itu.
3. Cukup Merepotkan
Kenapa? Karena fase set-up sama sekali tidak sederhana. Sebenarnya akan ada banyak pekerjaan yang terlibat, karena ini adalah proses yang sangat kompleks.
Kelebihan dan Kekurangan IP Dynamic
> Kelebihan IP Dynamic, yaitu:
1. Keamanan yang Handal
Itu karena alamat IP kita akan berubah secara teratur. Akibatnya, tidak ada kesempatan bagi siapa pun untuk mengawasi lalu lintas online kita.
2. Ramah Pengguna
Bagaimana bisa? Yah, kita tidak perlu membuang waktu mencoba mengkonfigurasi IP pada setiap perangkat client secara manual, karena Server akan mengurus semua proses itu.
3. Tidak memerlukan biaya terlalu banyak
Biaya penyedia DHCP Server lebih sedikit, karena menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP. ini memungkinkan kita untuk menawarkan layanan dengan harga lebih baik.
> Kekurangan IP Dynamic, yaitu:
1. Sulit untuk Mengidentifikasi Gangguan
Jika terjadi ganguan pada jaringan, kita akan kesulitan untuk mengidentifikasi ganguan tersebut, karena kita tidak mengetahui letak ip tersebut pada perangkat yang mana.
2. Maitenance Penomeran IP Lebih Sulit
Maintenance pada penomeran IP address dynamic lebih sulit karena semua IP bersifat dinamis dan tidak tetap jadi bisa selalu berubah ubah client
3. Lebih Sulit Untuk Mengecek Client
Kita akan kesulitan dan akan memakan waktu lama untuk melacak client yang melakukan pelanggaran otoritas atau karena kita tidak dapat mengetahui persis dimana letak perangkat pemilik IP tersebut.
IP Publik dan IP Privat
IP address dikategorikan
dalam dua jenis berdasarkan cakupannya, yaitu publik dan privat.
Publik
Sesuai namanya, IP address
dengan jenis ini dapat diakses melalui jaringan internet. Oleh karena itu, IP
address publik dimiliki oleh segala perangkat yang diperuntukkan khalayak umum.
Server website, server email, dan router Wi-Fi adalah beberapa contoh device
yang menggunakan alamat IP publik.
Baik IP address publik maupun privat memiliki
rentang angka tersendiri (dan dibagi menjadi beberapa kelas yang akan
dijelaskan pada bagian selanjutnya). Alokasi untuk rentang angka IP address
berjenis publik diatur oleh Internet
Assigned Numbers Authority (IANA). Apabila ada organisasi
(contohnya penyedia layanan internet) yang ingin mendapatkan jatah IP publik,
ia harus meminta izin ke badan otoritatif tersebut.
Privat
IP address berjenis privat
digunakan untuk komunikasi pada jaringan lokal. Contoh perangkat yang memiliki
alamat IP privat adalah laptop, PC, dan ponsel. Masing-masing device tersebut
dapat berkomunikasi dengan satu sama lain tidak melalui koneksi internet,
tetapi pada jaringan lokal seperti local access network (LAN).
Shared IP dan Dedicated IP
Jika Anda menjalankan satu
atau lebih website, perlu diketahui bahwa ada dua jenis IP address yang
digunakan oleh server web hosting, yaitu shared dan dedicated IP.
Shared IP
Dengan penjelasan sebelumnya
mengenai IP publik, pastinya Anda sudah paham bahwa masing-masing server
website memiliki satu alamat IP.
Nah, shared IP biasanya terdapat pada
server shared hosting, di mana semua penggunanya berbagi seluruh
sumber daya server tersebut, termasuk IP address-nya. Tak hanya itu,
semua domain milik seorang pengguna juga memakai alamat IP yang
sama.
Dedicated IP
Jika shared IP dipakai
bersama-sama oleh semua pengguna pada suatu server, dedicated IP hanya
digunakan oleh satu domain.
Meskipun jenis IP address ini umumnya
ditawarkan pada server dedicated hosting dan cloud VPS
hosting, beberapa penyedia layanan web hosting memperbolehkan
pelanggannya untuk menggunakan dedicated IP pada server shared hosting.
>> Network ID, Adalah bagian dari IP
address yang menunjukkan di jaringan mana komputer tersebut berada. Adalah
identitas sebuah jalur dalam jaringan. Berperan
untuk mengidentifikasi suatu jaringan jaringan dari jaringan lain. Network ID harus mempunyai alamat yang
sama atau Network yang sama di dalam satu jaringan interface yang sama.
>> Host ID, Yaitu bagian yang Menunjukkan workstation, server, router, dan
semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut. Digunakan untuk menunjukkan suatu host
dalam jaringan. Setiap antarmuka jaringan harus memiliki host ID yang unik. Berperan untuk melakukan identifikasi
host dalam suatu jaringan. Jadi,
seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang
sama.
Pemecahan Jaringan atau Subnetting ?
Subnetting merupakan pemecahan jaringan yang telah teridentifikasi oleh IP Address menjadi sebuah jaringan dalam ukuran yang lebih kecil, yakni yang biasa disebut sebagai subnet. Yang mana, subnet sendiri merupakan sebuah jaringan lokal berukuran kecil yang terdapat pada jaringan lokal awal (sebelum proses pemecahan jaringan).
Sebenarnya ada beberapa alasan yang membuat sebuah organisasi jaringan membutuhkan lebih dari satu jaringan. Alasannya adalah, karena adanya perbedaan teknologi dalam setiap komputer atau alat yang digunakan, dikarenakan akibat adanya keterbatasan teknologi pada beberapa terminal, keamanan data dan juga pada hubungan point-to-point.
Nah setelah mengenal subnetting dan subnet, maka Anda juga harus mengetahui tentang subnet mask, yakni angka biner 32 bit yang digunakan dalam membedakan network ID dan host ID, sekaligus digunakan untuk menunjukkan letak suatu host, apakah berada di dalam jaringan lokal (subnet tersebut) atau justru berada jaringan di luar (subnet tersebut).
Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca tabel di bawah ini.
>> Subnet Mask, Adalah istilah teknologi
informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang
digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID Menunjukkan letak suatu host, apakah
berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
>> Broadcast, Adalah sebuah metode
pengiriman data, dimana data dikirim ke banyak titik sekaligus, tanpa melakukan
pengecekan apakah titik tersebut siap atau tidak, atau tanpa memperhatikan
pakah data itu sampai atau tidak. Alamat
ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh
seluruh host yang ada pada suatu jaringan. Seperti diketahui, setiap paket IP
memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh
paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang
memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Salah satunya, contoh
penggunaan sistem ini adalah siaran televisi dan radio. Dimana statsiun siaran
melakuakan siaran terus menerus tanpa mempedulikan apakah ada pesawat televisi
ataupu radio yang memonitori siaran tersebut.
>> Gateway, Adalah
sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan komputer
dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol komunikasi
yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat diberikan
kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda.
Pembagian Kelas IP Address
IP Address versi 4 terdiri
atas 4 oktet, nilai 1 oktet adalah 255. Karena ada 4 oktet maka jumlah IP
Address yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP Address sebanyak ini
harus dibagi-bagikan keseluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia.
Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP Address harus dikelompokan dalam
kelas-kelas.
IP Address dikelompokan
dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Perbedaannya terletak pada
ukuran dan jumlah. IP Address kelas A jaringan. IP Address Kelas B digunakan
untuk jaringan berukuran besar dan sedang. IP Address Kelas C untuk pembagian
jaringan yang banyak, namun masing-masing jaringan memiliki anggota yang
sedikit. IP Address Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan
dalam penggunaan normal, kelas D diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E
untuk Eksperimental.
Pembagian kelas-kelas IP Address didasarkan
pada dua hal, yaitu Network ID dan Host ID dari suatu IP Address Setiap IP
Address selalu merupakan pasangan network ID (Identitas Jaringan) dan Host ID
(Indentitas Host dalam suatu jaringan). Masing-masing komputer atau router di
suatu jaringan Host ID nya harus unik dan harus berbeda dengan komputer yang
lain.
Tujuan
Pembagian Kelas IP Address
Tujuan utama dari pembagian
kelas-kelas tersebut adalah untuk mempermudah adanya alokasi IP Address, baik
untuk host (jaringan) tertentu maupun untuk keperluan tertentu dalam pembagian
IP Address. Tiap kelas dibedakan berdasarkan ukuran IP Address dan juga
jumlahnya.
Contoh Penentuan Kelas
Agar tidak kebingungan, di
sini akan diinformasikan tentang penentuan kelas IP, yakni dengan cara di bawah
ini.
IP Address untuk Kelas A
Bit pertama IP address kelas A dimulai dari
0, dengan panjang ID net sekitar 8 bit dan panjang ID host sekitar 24 bit. Jadi
disimpulkan bahwa, byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127
bit. Jadi pada kelas A terdapat jumlah total 127 network dengan tiap-tiap
network yang dapat menampung sekitar 16 juta host (255×255×255).
- Kelas A
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
(n = Net ID, h = Host ID)
Bit Pertama : 0
Panjang Net ID : 8 bit (1 oktet)
Panjang Host ID : 24 bit (3 oktet)
Oktet pertama : 0 – 127
Range IP Address : 1.xxx.xxx.xxx.sampai
126.xxx.xxx.xxx (0 dan 127 dicadangkan)
Jumlah Network : 126
Jumlah IP Address : 16.777.214
IP kelas A untuk sedikit jaringan dengan host
yang sangat banyak. cara membaca IP Address kelas A misalnya 113.46.5.6 ialah
Network ID :113, Host ID = 46.5.6
IP Address untuk Kelas B
Dua bit IP address kelas B selalu diset dari
10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128 -191 bit. Network ID
adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host, sehingga jika terdapat
komputer mempunyai IP address 168.206.27.162, ID network = 168.206 dan ID host
= 27.162.
- Kelas B
Format : 10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
(n = Net ID, h = Host ID)
2 bit pertama : 10
Panjang Net ID : 16 bit (2 oktet)
Panjang Host ID : 16 bit (2 oktet)
Oktet pertama : 128 – 191
Range IP Address : 128.0.0.xxx sampai
191.255.xxx.xxx
Jumlah Network : 16.384
Jumlah IP Address : 65.534
Biasa digunakan untuk jaringan besar dan
sedang. dua bit pertama selalu di set 10. 16 bit selanjutnya, network IP kelas
B dapat menampung sekitar 65000 host.
IP Address untuk Kelas C
IP address kelas C biasa digunakan untuk
jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C
selalu diset dengan angka 111. ID Network nya terdiri dari 24 bit dan ID host 8
bit sisanya, sehingga akan terbentuk sekitar 2 juta network dengan
masing-masing network memiliki 256 host.
- Kelas C
Format : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
(n = Net ID, h = Host ID)
3 bit pertama : 110
Panjang Net ID : 24 bit (3 oktet)
Panjang Host ID : 8 bit (1 oktet)
Oktet pertama : 192 – 223
Range IP Address : 192.0.0.xxx sampai
255.255.255.xxx
Jumlah Network : 2.097.152
Jumlah IP Address : 254
Host ID adalah 8 bit terakhir, dengan IP kelas
C, dapat dibentuk sekitar 2 juta network yang masing-masing memiliki 256 IP
Address Tiga bit pertama IP Address kelas C selalu berisi 111 dengan 21 bit
berikutnya. Host ID ialah 8 bit terakhir.
IP Address untuk Kelas D
IP Address kelas D biasa digunakan untuk
keperluan multicasting. Terdapat 4 bit awal di IP Address kelas B yang selalu
diatur dengan angka 1110, dengan demikian byte pertama berkisar kira-kira
224-247, sedangkan byte berikutnya diatur sesuai kepentingan pengguna IP
tersebut pada multicast grup. Namun, di dalam multicasting tidak dikenal
istilah ID network maupun ID host.
- Kelas D
Format : 1110mmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm.mmmmmmmm
4 Bit pertama : 1110
Bit multicast : 28 bit
Byte Inisial : 224-247
Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat
multicast
Kelas ini digunakan untuk keperluan
Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan
multicast group yang menggunakan IP Address ini. Dalam multicasting tidak
dikenal network bit dan host bit.
IP Address untuk Kelas E
Dalam penggunaan IP address kelas E tidak
diperuntukkan untuk keperluan umum. Sebab, 4 bit pertama IP address kelas ini
diset dengan angka 1111, sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255.
- Kelas E
Format : 1111rrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr.rrrrrrrr
4 bit pertama : 1111
Bit cadangan : 28 bit
Byte inisial : 248-255
Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang
dicadangkan untuk keperluan eksperimental.
Contoh Pengalokasian IP Address
Semisal, jika Anda hendak
membuat sebuah jaringan yang akan digunakan untuk menghubungkan tiga buah
perangkat komputer sekaligus, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah,
menentukan ID host dan ID network-nya. Sebab, ID network tersebut nantinya akan
digunakan untuk menunjukkan host TCP/IP yang terletak pada jaringan yang sama.
Sementara semua host yang berada pada satu jaringan harus mempunyai ID network
yang sama.
Dengan demikian, contoh pemberian ID network
untuk jaringan komputer tersebut adalah 191.167.1.xxx. Kemudian, ID Host
akan difungsikan untuk menunjukkan suatu host dalam jaringan. Yang mana, dalam
setiap antarmuka jaringan diharuskan memiliki ID Host yang unik, seperti :
191.167.1.1, 191.167.1.2, dan 191.167.1.3
Nah terakhir dari pembahasan kali ini, Jadi Kesimpulannya…
> Hampir semua proses pertukaran informasi antar komputer melibatkan protokol. Hal inilah yang membuat protokol sebagai bagian yang penting untuk diketahui. Perkembangan bermacam-macamnya sistem informasi dan komunikasi saat ini tidak lepas dari peran perkembangan standar protokol.
> Protokol adalah aturan yang memudahkan untuk berinteraksi dengan sistem yang lain. Protokol membantu dalam proses pengiriman dan penerimaan data dalam proses komunikasi. Jika tidak ada standar protokol yang digunakan, maka proses pengiriman dan penerimaan suatu data akan sulit bahkan mustahil untuk dilakukan. Dikarenakan pada saat ini berbagai sistem informasi tidak hanya dikembangkan oleh satu vendor saja.
>IP address adalah sebaris angka yang digunakan oleh semua perangkat komputasi untuk berhubungan melalui internet. Ada dua versi alamat IP, yaitu IPv4 yang telah digunakan sejak masa awal internet dan IPv6 yang baru-baru ini diciptakan untuk menutup kekurangan kuota IP address. Di samping itu, alamat IP juga dibedakan menjadi beberapa jenis dan kelas.















0 Komentar