Manajemen File
Apa
itu manajemen file?
Pengertian Manajemen
File adalah Sebuah
metode dan struktur data yang digunakan oleh sistem operasi pada komputer untuk
mengatur dan mengorganisir file yang ada pada disk atau partisi disk.
Pengertian Manajemen File secara umum dapat juga diartikan
sebagai Kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan, penempatan, pengumpulan,
pemeliharaan, distribusi surat-menyurat, perhitungan, catatan, penggrafikkan,
klasifikasi, dan sejenisnya untuk kemudahan dalam berorganisasi atau berbisnis.
Manajemen file ini sangat penting bagi pengguna dan juga untuk
memudahkan yang bersangkutan untuk menggunakannya.
Manajemen File Definition :
·
Metode
dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan
mengorganisir file pada disk atau partisi (bagian-bagian memori).
·
Sistem
file berfungsi untuk menyimpan file-file tertentu.
·
Cara
memasukkan sistem file ke disk atau partisi adalah dengan cara di format.
Dari penjelasan diatas, kita juga bisa memahami beberapa manfaat dari
manajemen file.
Berikut ini
adalah Manfaat Manajemen File:
1. Meminimalisir resiko kehilangan file .
File di dalam
komputer bisa saja tidak sengaja terhapus. Dalam banyak kasus, kejadian tidak
sengaja menghapus file ini bisa sangat merugikan.
2. Memudahkan pencarian file .
Penyimpanan
file dalam sistem operasi komputer bisa dilakukan dengan teratur, baik penamaan
file maupun letak file. Hal ini akan memudahkan pencarian seseorang ketika akan
menggunakan kembali file tersebut.
3. Mengetahui
file yang tak terpakai .
Ada kalanya
file yang disimpan sudah tidak diperlukan lagi. Untuk menghemat kapasitas
penyimpanan maka kita bisa menghapus file yang tak terpakai dengan mudah.
Mengurangi resiko kehilangan file, yang
disebabkan :
·
Terhapus .
·
Tertimpa
File Baru .
·
Tersimpan
di mana saja .
Dari penjelasan diatas, kita juga akan mengetahui beberapa Fungsi
Manajemen File. Diantaranya adalah sebagai berikut:
·
Memudahkan
cara kerja atau mekanisme pemakaian file secara bersama .
·
Kemudahan
dalam membuat, mengedit, dan menghapus file .
·
Kemudahan
dalam melakukan Backup dan recovery untuk antisipasi kehilangan file akibat
kecelakaan atau upaya orang lain untuk merusak/ menghancurkan file .
·
User
dapat mengacu file dengan simbolik (symbolic name) tidak menggunakan penamaan
yang mengacu pada perangkat fisik .
·
Data
dapat disimpan dengan aman dan rahasia pada lingkungan yang sensitive.
·
Tampilan
antar muka yang user-friendly pada sistem file akan memudahkan penggunanya .
Fungsi Manajemen File :
·
Membuat,
Modifikasi, dan penghapusan file .
·
Pemakaian
file bersama/Sharing .
·
Kemampuan
backup dan recovery .
·
Informasi
tersimpan aman dan rahasia .
·
Menyediakan
interface user-friendly .
Mekanisme pemakaian file secara bersama
Menyediakan beragam tipe pengaksesan terkendali, seperti:
1)
Read
access (pengendalian terhadap akses membaca).
2)
Write
access (pengendalian terhadap akses memodifikasi).
3)
Execute
access (pengendalian terhadap akses menjalankan program).
Ada beberapa sasaran yang ingin dicapai oleh
Manajemen File yang efektif, diantaranya adalah:
·
Untuk
memenuhi kebutuhan dari manajemen data bagi user atau operator computer.
·
Memastikan
data di dalam file adalah benar .
·
Memberikan
dukungan berupa masukan (input) dan keluaran (output) berbagai
tipe perangkat penyimpanan .
·
Meminimalisir
atau bahkan menghilangkan potensi kehilangan data atau upaya perusakan data .
·
Menyediakan
sekumpulan rutin antar muka masukan (input) atau
keluaran (output) .
·
Memberikan
dukungan berupa masukan (input) dan keluaran (output) kepada
banyak pengguna (user) pada sistem multiuser .
Arsitektur Manajemen File
Biasanya arsitektur manajemen file terdiri dari beberapa bagian,
diantaranya adalah:
1. Sistem
Akses
Ini adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan cara sebuah data yang disimpan pada file
dapat diakses.
2. Manajemen
File
Ini adalah
segala hal yang berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file.
Misalnya; penyimpanan, pengacuan, pemakaian bersama, dan pengamanan.
3. Manajemen
Ruang Penyimpanan
Ini berkaitan
dengan alokasi ruang untuk penyimpanan file tersebut pada perangkat penyimpanan.
4. Mekanisme
Integritas File
Ini berkaitan
dengan jaminan informasi pada file yang tidak terkorupsi (corrupt file).
Tipe File Pada Sistem Operasi
Secara umum ada tiga tipe file yang terdapat pada sistem operasi,
diantaranya adalah:
1. Regular
File
File reguler
terdiri dari file teks dan biner. File teks ini berisi barisan teks dalam
format txt. Sedangkan file biner berisi ekseskusi (exe) dan juga biner dari
berbagai program aplikasi dalam komputer.
File biner
berbentuk exe hanya diketahui oleh sistem operasi. Sedangkan biner hasil
program aplikasi hanya diketahui oleh program aplikasi yang menggunakan file
tersebut.
2. Directory
File
File direktori
adalah file yang dimiliki oleh Operation System sebuah komputer. File ini
berisi semua informasi terkait daftar file yang berada di dalam folder atau
direktori.
3. Special
File
File spesial
adalah nama logik perangkat masukan (input) atau keluaran (output) yang
dianggap sebagai file.
Cara Manajemen File yang Efektif
Dampak bila tidak ada manajemen file adalah tidak adanya keteraturan
pada file yang disimpan. Menurut beberapa situs bisnis besar, ada beberapa cara
untuk meningkatkan efektifitas filing manajemen, misalnya:
1. Membangun
Sistem “Document Filing” dan Juga Penamaannya
Kalau anggota
Anda selalu convert file secara manual, baiknya mulai menejemen file dengan
pemberian format nama penyimpanan. Anda harus memastikan mereka tahu dimana
menyimpan file yang benar.
Sebaiknya
pisahkan jenis-jenis surat mulai dari invoice dan file penting lainnya.
Pastikan format penyimpanan dokumen ini juga memberikan deskripsi yang cukup
supaya tidak pelru membuka satu-satu.
2. Mulai
Pikirkan Soal Konversi File Sekaligus
Dengan
bertumbuhnya sebuah bisnis, tentu saja Anda akan membutuhkan teknik konversi
file yang tepat. Jumlah file yang sangat besar tidak memungkinkan untuk di
simpan dalam sebuah lokasi. Anda bisa menggunakan berbagai batch documen
conversiona products yang tersedia.
3. Berhenti
Menggunakan Converter Gratisan
File converter
gratisan biasanya ditujukan untuk kebutuhan personal dan pastinya fiturnya
terbatas.
Kalau Anda menggunakannya untuk skala
besar, tentu saja akan ada banyak masalah yang muncul,seperti:
a) Security – ketika menggunakan fitur
gratisan, Anda tidak tahu benar proses konversi benar-benar aman atau tidak.
b) Keterbatasan – Tidak semua tool gratis yang
tersedia 100% gratis. Beberapa fitur mengharuskan Anda mengeluarkan uang. Atau
kalau pun gratis, akan ada watermark di dokumen Anda.
c)
Permasalahan
setting dan terbatasnya opsi menu .
4. Menguasai
Windows Explorer
Umumnya
perusahaan menggunakan Windows, nah disini letak permasalahannya. Banyak orang
yang kurang menguasai navigasinya.
5. Simpan
Data di Lokasi yang Sama
Sisakan satu
lokasi penting khusus untuk penyimpanan file. Pengertian manajemen file adalah mengklasifikasikan dan
penempatan file dengan benar. Nah, buatlah folder spesifik yang memudahkan Anda
untuk menemukan file yang diinginkan. Jangan pernah mencampurnya.
6. Menggunakan
Shortcuts
Manfaatkan
fitur Shortcuts untuk mengakses folder yang paling sering dikunjungi. Ketimbang
harus masuk ke folder dalam folder, ini tentu sangat pusing. Hal ini juga bisa
mengurangi resiko duplikasi penyimpanan file.
Shared
document sejenis Dropbox, Google Drive, One drive dan sejenisnya akan
memudahkan siapapun untuk menyimpan dan meng-update file dimana pun dan kapan
pun tanpa harus repot ke kantor.
Pengertian File System dan Jenis-jenis File System
File System/sistem berkas adalah struktur logika yang digunakan untuk
mengendalikan akses terhadap data yang ada pada harddisk.
Dalam File System, terdapat berbagai jenis-jenisnya dan penggunaan
algoritma yang berbeda. Semakin baru jenis dari sebuah File System, maka
semakin bagus pula kualitas dari File System tersebut. Misalnya FAT (File
Allocation Table). Jenis partisi terdahulu pada Windows yang kemudian
diperbaharui dengan adanya FAT-16, FAT -32, dan yang terakhir adalah jenis NTFS
(New Technology File System).
Pada Linux, terdapat jenis File System EXT 2 (Extended 2), Swap (Virtual
Memory), dan lain-lain. File System terbaru pada Linux adalah EXT 4 yang
tentunya lebih baik dari versi-versi EXT yang lainnya. File System pada Linux
itu lebih powerfull ketimbang File System pada Windows. Karena struktur logika
yang digunakan pada Windows seperti FAT dan NTFS memiliki kekurangan seperti
mudah diserang oleh para Cracker, mudah terinfeksi virus, harus
di defrag beberapa waktu, dan lain-lain.
Pada Linux juga memiliki kekurangan. Tapi kekurangan tersebut tidak
berarti. Seperti pengaturan partisi dan pengelolaannya yang
kurang user-friendly bagi anda yang tidak terbiasa. Kelebihan File
System di Linux sepertinya melebihi File System di Windows. Seperti keamanan yang
lebih bagus dan susah untuk terinfeksi virus.
Lalu apa hubungannya
File System dengan Sistem Operasi??
File system akan mencari lokasi dari file yang diinginkan. Setelah
file itu ditemukan, file system akan membaca file tersebut kemudian mengirimkan
informasinya kepada sistem operasi dan akhirnya bisa dibaca oleh kita.
File System pada Windows
Kita masuk dulu pada pembahasan
pertama. Kalian tentu sudah sangat familiar dengan Sistem Operasi Windows.
Terus jika melihat Properties harddisk, pernah liat ada tulisan ‘FAT’ atau
‘NTFS’ kan?? Nah itu adalah jenis File System yang digunakan pada Windows.
Ada beberapa versi FAT yang ada
hingga saat ini, di antaranya:
1.
FAT12
FAT12 merupakan sistem berkas
yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas
hingga 12-bit. File System ini hanya dapat menampung maksimum
hanya 212 unit alokasi saja atau sebanyak 4096 buah. FAT12
pertama kali digunakan pada Sistem Operasi MS-DOS.
Karena kapasitasnya sedikit
yakni hanya 32 MB, maka FAT12 hanya digunakan sebagai file system pada media
penyimpanan floppy disk.
2.
FAT16
FAT16 merupakan sistem berkas
yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 16-bit. File System
ini dapat menampung maksimum 216 unit alokasi atau sebanyak
65536. Kapasitas File System ini sebanyak 4 GB, jauh melebihi versi sebelumnya
yang hanya 32 MB. Ukuran unit alokasi yang digunakan FAT16 tergantung kapasitas
partisi harddisk yang akan diformat. Jika kapasitasnya kurang dari 16 MB, maka
yang akan digunakan adalah FAT12. Jika melebihi 16 MB maka yang digunakan
adalah FAT16.
FAT16 pertama kali digunakan pada Sistem Operasi MS-DOS pada tahun
1981.
Keuntungan
menggunakan FAT16 adalah kompatibel hampir di semua sistem operasi, baik Windows
95/98/ME, OS/2, Linux bahkan Unix. Namun, ada juga kekurangan dari FAT versi
ini yakni mempunyai kapasitas tetap dalam jumlah cluster dalam partisi, jadi
semakin besar harddisk, semakin besar pula ukuran cluster. Selain itu, FAT16
tidak mendukung kompresi, enkripsi, dan control akses dalam partisi.
3.
FAT32
FAT32 merupakan sistem berkas
yang menggunakan unit alokasi yang memiliki batas hingga 32-bit. File System
ini dapat menampung maksimum 232 unit alokasi atau
sebanyak 4294967296. Meskipun demikian, dalam implementasinya, jumlah unit
alokasi yang dapat dialamati oleh FAT32 hanya 228 atau
268435456 buah. FAT32 pertama kali dikenalkan pada Sistem Operasi Windows 95
OSR2. Pada Sistem Operasi Windows NT 5.x ke atas, hanya mengizinkan pembuatan
partisi FAT32 hingga 32 GB. Jika partisinya melebihi 32 GB, maka yang akan
digunakan adalah File System NTFS.
Keunggulan FAT32 adalah
kemampuan menampung jumlah cluster yang lebih besar dalam partisi. Namun, kelemahan
menggunakan File System ini adalah terbatasnya Sistem Operasi yang bisa
mengenal FAT32.
4.
exFAT
exFAT singkatan dari Extended
File Allocation Table atau sering disebut sebagai FAT64. exFAT merupakan sistem
berkas proprietary yang cocok untuk digunakan oleh media-media penyimpanan
berbasis memori flash. File System ini pertama kali dibuat oleh Microsoft untuk
perangkat-perangkat benam di dalam Windows Embedded CE 6.0 dan Windows Vista
Service Pack 1.
·
Skalabilitas
untuk HDD berukuran besar.
·
Ukuran
besar teoritis maksimal 264 (16 EiB).
·
Ukuran
cluster yang didukung hingga 2255 sektor, dengan batasan implementasi hingga 32
MB.
·
Performa
untuk alokasi ruangan kosong dan penghapusan ditingkatkan karena File System
ini memperkenalkan implementasi baru, yaitu Free Space Bitmap.
·
Mendukung
lebih dari 216 (65536) berkas di dalam sebuah direktori tunggal.
·
Mendukung
fitur Access Control List (ACL), seperti halnya NTFS.
·
Mendukung
Transaction-Safe FAT File System (sebuah fungsi optional untuk Windows CE yang
diaktifkan)
·
Memiliki
ruangan tersendiri yang bisa digunakan oleh OEM untuk melakukan kustomisasi
terhadap sistem berkas untuk karakteristik perangkat tertentu.
·
Timestamp
dapat ditampilkan dalam UTC, tidak hanya dalam local time saja.
Beberapa kelemahan yang
dimiliki exFAT antara lain:
·
Perangkat
yang menggunakan file system exFAT tidak bisa menggunakan kemampuan ReadyBoost
milik Windows Vista.
·
Status
lisensi yang belum jelas.
·
Tidak
bisa diakses oleh sistem-sistem operasi Windows terdahulu, sebelum Windows
Vista SP1 atau Windows CE 6.0.
·
Belum
tersedia implementasi dalam proyek open source.
Beberapa versi NTFS antara lain:
1.
NTFS
versi 1.0
NTFS ini datang bersama dengan
Windows NT 3.1. Versi ini menawarkan fungsi yang sangat dasar, tetapi sudah
jauh lebih baik dibandingkan FAT File System.
2.
NTFS
versi 1.1
NTFS ini datang bersama dengan
Windows NT 3.50. Versi ini menambahkan dukungan terhadap pengaturan akses
secara diskrit (discretionary access control).
3.
NTFS
versi 1.2
NTFS ini datang bersama dengan
Windows NT 4.0. Versi ini menambahkan dukungan terhadap auditing setiap berkas
dan juga kompresi transparan.
4.
NTFS
versi 2.0
NTFS ini tidak dirilis secara
umum, karena berbagai kendala yang dialaminya, yang tidak diumumkan oleh
Microsoft. Microsoft menggagalkan proyek NTFS 2.0 dan langsung menginjak NTFS
3.0
5.
NTFS
versi 3.0
NTFS ini datang bersama dengan
Windows 2000. Versi ini menawarkan banyak peningkatan dibandingkan dengan versi
sebelumnya. Di antaranya adalah penetapan kuota kepada setiap pengguna, Encrypting
File System (EFS), sistem keamanan yang dapat diatur dari server
pusat, fitur indeksasi terhadap properti dan isi setiap berkas, dan lain-lain.
Selain itu, NTFS 3.0 juga menawarkan dukungan kepada struktur GUID
Partition Table dan Logical Disk Management.
6.
NTFS
versi 3.1
NTFS ini datang bersama dengan
Windows XP SP1 dan Windows Server 2003. Versi ini menawarkan perbaikan yang
minor yang terjadi dalam versi sebelumnya (khususnya di bidang performa), dan
juga penggantian algoritma enkripsi yang digunakan oleh EFS dari DESX atau 3DES
menjadi AES-256.
·
NTFS
dapat mengatur kuota volume untuk setiap pengguna
·
Mendukung
sistem berkas terenkripsi secara transparan dengan menggunakan beberapa jenis
algoritma enkripsi yang umum digunakan.
·
Mendukung
kompresi data yang transparan, meskipun tidak memiliki rasio yang besar, namun
dapat digunakan untuk menghemat penggunaan ruangan harddisk.
·
Mendukung hard
link serta symbolic link seperti halnya sistem berkas
dalam sistem operasi keluarga UNIX, meskipun dalam NTFS implementasinya lebih
sederhana.
·
Mendukung
penamaan berkas dengan metode pengodean Unicode (16-bit UCS2) hingga 255
karakter.
·
Memiliki
fitur untuk menampung lebih dari satu buah ruangan data dalam sebuah berkas.
File System pada Linux
Sekarang waktunya pembahasan
File System yang ada di Sistem Operasi Linux. Mungkin beberapa orang belum
begitu familiar dengan Linux karena belum banyak yang pake, terus juga
sosialisasi mengenai Open Source ini belum merata, khususnya di Indonesia.
Ext 2 merupakan tipe file
system yang paling tua yang masih ada. File system ini pertama kali dikenalkan
pada tahun 1993. Ext 2 adalah file system yang paling ampuh di linux dan
menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada Ext 2 file system, file data disimpan
sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meskipun
panjangnya bervariasi di antara Ext 2 file system, besar blok tersebut
ditentukan pada saat file system dibuat dengan mk2fs.
Jika besar blok adalah 1024
bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ext 2 File System
menyimpan data secara hirarki standar yang banyak digunakan oleh sistem
operasi. Data tersimpan di dalam file, file tersimpan di dalam direktori.
Sebuah direktori bisa mencakup file dan direktori lagi di dalamnya yang disebut
sub direktori.
Kehandalan Ext2FS:
Kehandalan Ext2FS:
·
Administrator
sistem dapat memilih ukuran blok yang optimal (dari 1024 sampai 4096 bytes),
tergantung dari panjang file rata-rata, saat membuat file sistem.
·
Administrator
dapat memilih banyak inode dalam setiap partisi saat membuat file sistem.
·
Strategi
update yang aman dapat meminimalisasi dari system crash.
·
Mendukung
pengecekan kekonsistensian otomatis saat booting.
·
Mendukung file
immutable (file yang tidak dapat dimodifikasi) dan append-only (file
yang isinya hanya dapat ditambahkan pada akhir file tersebut).
Kelemahan Ext2FS:
·
Ketika
shut down secara mendadak membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk recover.
·
Untuk
melakukan clean up file system, biasanya Ext 2 secara otomatis akan
menjalankan utility e2fsck pada saat booting selanjutnya.
2. Ext 3 (3rd Extended)
Ext 3 merupakan peningkatan
dari Ext 2 File System.
Beberapa peningkatan yang ada
antara lain:
1.
Journaling
Dengan menggunakan journaling,
maka waktu recovery pada shut down yang
mendadak tidak akan selama pada Ext 2.
2.
Integritas
Data
Ext 3 menjamin adanya
integritas data setelah terjadi kerusakan atau unclean shut down.
Ext 3 memungkinkan kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
3.
Kecepatan
Daripada menulis data lebih
dari sekali, Ext 3 mempunyai throughput yang lebih besar
daripada Ext 2 karena Ext 3 memaksimalkan pergerakan head harddisk.
Kita bisa memilih tiga jurnal mode untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi
integritas data tidak terjamin.
4.
Mudah
Dilakukan Migrasi
5.
Kita
dapat melakukan migrasi atau konversi dari Ext 2 ke Ext 3 tanpa harus melakukan
format ulang pada harddisk.
Di samping keunggulan di atas, Ext 3 juga memiliki kekurangan.
Dengan adanya fitur journaling, maka membutuhkan memori yang lebih
dan memperlambat operasi I/O.
3. Ext 4 (4th Extended)
Ext 4 dirilis secara komplit
dan stabil berawal dari kernel 2.6.28. Jadi, apabila distro yang secara default
memiliki kernel tersebut atau di atasnya secara otomatis system sudah support
Ext 4. Apabila masih menggunakan Ext 3, dapat dilakukan konversi ke ext 4
dengan beberapa langkah yang tidak terlalu rumit.
Keuntungan menggunakan Ext 4
ini adalah mempunyai pengalamatan 48-bit blok yang artinya dia akan mempunyai 1
EiB = 1.048.576 TB ukuran maksimum file system dengan ukuran 16 TB untuk
maksimum file sizenya, fast fsck, journal checksumming, defragmentation
support.
File System Hierarchy Standar
pada Linux
Struktur
Hirarki File System Linux Sesuai Standar FHS. Filesystem Hierarchy Standard
(FHS) adalah seperangkat petunjuk untuk penempatan file dan direktori dibawah
sistem operasi yang mirip UNIX. Tujuannya agar dapat mendukung interopabilitas
aplikasi, program administrasi sistem, program pengembangan, skrip dan dapat
menyatukan dokumentasi dari sistem ini. Untuk
pengorganisasian file dan direktori, diatur dalam bentuk hirarki. Hirarki ini
mengikuti standar yang sudah dibuat dengan tujuan kompatibilitas antar distro.
Hirarki standar tersebut adalah FHS (Filesystem
Hierarchy Standard) dan LSB (Linux
Standard Base). Pada saat distro
Linux di install ke komputer anda. Anda akan menemukan direktori-direktori yang
secara default dibuat oleh Linux. Direktori tersebut dibuat berdasarkan Filesystem Hierarchy Standard (FHS).
Struktur Hirarki File System Linux
Sesuai Standar FHS
Berikut beberapa definisi direktori menurut standar FHS :
·
/ (root
directory) : adalah
struktur paling dasar atau paling atas yang harus bisa
·
melakukan
boot, perbaikan atau mengembalikan sistem seperti dalam keadaan semula. dalam
struktur paling atas ini harus dibuat sesederhana mungkin. Semua file dan
direktori secara logic berada di dalam root direktori ( / )
ini walaupun dari lokasi yang berbeda.
·
/bin : directory ini
berisi progam perintah esensial yang dibutuhkan oleh semua user.
progam-progam disini dapat dijalankan, meskipun tidak ada sistem file lain yang
di mount. directory ini tidak memiliki subdirectory.ini perintah-perintah yang
harus ada di directory /bin cat, chgrp, chmod, chown, cp, date, dd, df, dmesg,
echo, false, hostname, kill, ln, login, ls, mkdir, mknod, more, mount, mv, ps,
pwd, rm, rmdir, sed, sh, stty, su, sync, true, unmount, uname, dan masih banyak
lagi.
·
/boot
: berisi semua
program biner dan data yang di butuhkan untuk menjalankan (boot) sistem,
kecuali konfigurasi sistem.
·
/dev : directory ini berisi file
device, baik device blok maupun device karakter. di dalamnya minimal harus ada
file biner MAKEDEV untuk membuat device ini secara manual.
·
/etc : directory ini berisi file
konfigurasi . tidak boleh ada file biner di bawah /etc. sucdirectory yang harus
ada adalah /etc/opt, dan dua directory lainnya bersifat pilihan, yaitu
/etc/X11, /etc/xml. sedangkan file konfigurasi yang harus ada jika subsistem
terkait diinstall adalah esh.login, exports, fstab, ftpusers, gateways,
gettydefs, group, hosts.conf, hosts.allow, hosts.deny, hosts.equiv, hosts.lpd,
intend.conf, inittab, issue, id.so.conf, motd, mtab, mtools.conf, networks,
passwd, printcap, profile, protocols, resolv.conf, rpe, securetty, serveces,
shells, syslog.conf .
·
/home : directory untuk setiap user
yang terdaftar di dalam sistem. di dalam directory masing-masing user, dapat
dibuat konfigurasi yang spesifik untuk user bersangkutan, dengan menuliskan
file konfigurasi berawalan .(tanda titilk). jika lebih dari satu, maka dibuat
directory berawalan.(dot directory), dan file konfigurasi didalamya, tanpa
membutuhkan titik di depan.
·
/lib : directory lib berisi pustaka
bersama yang digunakan secara bersama-sama oleh satu pihak program atau lebih.
standar pustaka yang dibutuhkan dapat merujuk pada LSB “Linux Standard Base“.
·
/lost+found (Recovery) : Setiap distro
linux memiliki direktori lost+found. Fungsinya adalah untuk menempatkan file
yang rusak, sehingga kamu dapat dengan mudah untuk memulihkannya.
·
/media : point pengaitan pada media
yang dapat dibongkar pasang seperti disket, USB disk, Zip drive, dan sebagainya.
subdirectory yang ada dibawah /media adalah /media/floppy, /media/cdrom,
/media/cdrecorder, /media/zip.
·
/mnt : directory tempat pengaitan
sistem file sementara /temporary. tidak boleh ada file biner yang digunakan
oleh sistem yang diletakkan disini.
·
/opt : berisi paker aplikasi tambahan
(add-on), biasanya berupa aplikasi biner/ propiertary. struktur diretorynya
sama dengan struktur yang dibutuhkan oleh sistem. direktory ini untuk menampung
provider-provider aplikasi, yang ingin menyertakan program binernya ke dalam
sistem linux. Biasanya juga berisi paket software yang kamu install
sendiri diluar repository distro tersebut.
·
/proc : Directory ini berisi
filesystem virtual dokumentasi kernel dan proces status seperti file
text, hampir mirip dengan direktory /dev karena tidak berisi file-file
standar, melainkan berisi file-file khusus yang mempresentasikan sistem dan
proses informasi. Ia juga mencakupi informasi mengenai berbagai aspek sistem
Linux.
·
/root : Direktori ini merupakan
Home-nya user Root. Bukan terletak di /home/root, melainkan folder tersendiri,
yaitu di /root. Ingat ya, ini berbeda dengan /, yang merupakan sistem directori
utama.
·
/run : File yang berisi tentang
system yang valid sampai system melakukan boot selanjutnya.
·
/sbin : berisi program biner essensial
yang dibutuhkan untuk menjalankan dan memperbaiki sistem. biasanya di eksekusi
oleh administrator sistem (root) file-file biner yang ada di /sbin adalah
fastboot, fasthalt, fdisk, fsck, fsck.*, getty, halt, iconfig, init, mkfs,
mkfs.*, mkfswap, reboot, route, swapon, swaporf, update.
·
/srv : directory ini berisi data
untuk semua layanan sistem yang bersangkutan. biasanya nama layanan dituliskan
sebagai subdirektori. misalnya /srv/ftp, /srv/www dan sebagainya.
·
/sys – Direktori special yang
memuatkan informasi mengenai hard disk seperti yang dilihat melalui Linux.
·
/tmp : Tempat untuk menyimpan
sementara file-file Linux. Biasanya file yang disimpan dalam directory ini akan
terhapus setiap kalu me-restart komputer.
·
/usr : ini merupakan directory
terbesar kedua setelah diretory / (root), berisi sistem file lengkap
sebagaimana sistem file dasar. isi file directory ini dapat dibagi untuk
semua user sistem dan hanya ada akses baca saja (read-only).
isi dari directory file antaralain bin, include, lib, local, sbin, share,
x11r6, games, lib, src. Dan biasanya direktori ini berisi file hasil installasi
user.
·
/var : directory ini berisi file-file
variable (spesifik pada mesin bersangkutan ). Biasanya berisi
informasi seperti log, direktori mail, print dan lain – lain, Yang sering
kali berubah isi filenya. Jika pada perusahaan saya digunakan untuk mencatat
transaksi yang keluar dan masuk.












0 Komentar